
Sejarah tumbuhnya pohon Cemara Udang
Cemara Udang
adalah endemi tumbuhan khas dari pantai ini, konon menurut sebagian besar
masyarakat tumbuhan ini hanya tumbuh di Pantai Lombang dan beberapa pantai di
perairan laut Tiongkok. Sejarah penyebaran pohon cemara
udang di wilayah perairan Sumenep erat kaitannya dengan ekspedisi besar
kekaisaran negeri Tiongkok dalam mengarungi perairan nusantara pada abad 15
yang dipimpin oleh Jenderal The Ho (Sampo Thai Kam), Jenderal Ma’huan dan
Jenderal Ong Keng Hong, ketiganya juga dikenal dengan sebutan SAM PO TOA LANG
yang artinya Tiga Pendekar Besar dan dalam logat Jawa kuno dikenal dengan nama
Dempo Awang.

Tapi
sesampainya di laut Jawa, salah satu kapal induk membentur batu karang sampai
hancur, dg kejadian tsb Jenderal Ong Keng Hong selaku jurumudi utama meninggal
dunia, kemudian semua armada dirapatkan ke pantai, maka tempat merapatnya
kapal-kapal armada tersebut diabadikan dengan nama Mangkang, yang artinya
wangkangnya kapal, letaknya sekitar 10km di sebelah barat kota Semarang. Karena Ong Keng Hong pemeluk agama
Islam, maka dikuburkan secara Islam di daerah Gedongwatu.

Dari kisah
diatas bisa dipastikan, bahwa beberapa tumbuhan "Cemara Udang" yang
ada di perairan utara Kabupaten Sumenep, merupakan hasil dari sisa-sisa bawaan
prajurit-prajurit yang terdampar di perairan Sumenep ketika dalam perjalanan
ekspedisi muhibah tsb.
Lokasi
Secara
administratif, Pantai Lombang terletak di Desa Lombang, Kecamatan
Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Madura, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Akses
Pantai
Lombang terletak sekitar ± 30 km dari Kota Sumenep ke arah timur laut. Untuk
mencapai lokasi, wisatawan dapat memanfaatkan angkutan umum, persewaan mobil,
atau menyewa ojek dengan waktu tempuh sekitar satu jam perjalanan. Bila Anda
berdomisili di luar Pulau Madura, Anda dapat menyeberang melalui Pelabuhan
Tanjung Perak, Surabaya menuju Pelabuhan Kamal, Bangkalan Madura dengan kapal
ferry. Dari Bangkalan, Anda dapat menggunakan angkutan umum untuk menuju ke
Kota Sumenep.
Harga Tiket
Biaya karcis
untuk memasuki pantai ini adalah Rp 5.000,- per orang.
Akomodasi dan Fasilitas Lainnya

Di pantai
ini telah tersedia kamar bilas bagi para pengunjung untuk membersihkan badan
sehabis bermain pasir atau berenang. Jika ingin duduk-duduk santai, wisatawan
dapat memanfaakan beberapa tempat duduk atau warung-warung kecil di pinggir
pantai yang menjual `es degan` (kelapa muda) serta `rujak lontong` (rujak
Madura). Di tengah teriknya matahari, rujak lontong yang lezat, serta segarnya
es degan sangat cocok untuk dinikmati.
============AYOOOO.....JELAJAH INDONESIA==========
No comments:
Post a Comment