Monumen adalah sebuah bangunan yang mempunyai makna
sejarah yang mesti harus kita ingat sepanjang masa. Sehingga untuk mengingat
hal tersebut biasanya di bangun sebuah monument, patung, dan lain-lain. Begitu
juga dengan Monumen
Bandung Lautan Api yang mempunyai arti sejarah untuk daerah Bandung.
peristiwa yang harus kita hormati dan kita ambil hikmahnya supaya kita tidak
ada hentinya untuk meneruskan perjuangan para pejuang yang telah gugur dalam
peristiwa tersebut.
Monumen Bandung Lautan Api adalah sebuah monument yang
telah membuktikan perjuangan para pejuang dalam memperahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dari para penjajah yang telah merangkak masuk ke daerah Bandung.
Peristiwa Bandung Lautan Api merupakan sebuah peristiwa pembumi hangusan daerah
bandung dengan cara membakar bandung sehingga api yang berkobar seperti lautan
sehingga disebut Bandung Lautan Api.
Monumen Bandung Lautan Api berada di Jln. Mohamad Toha,
Kec. Astana Anyar Kota Bandung. Monumen tersebut didirikan dalam rangka untuk
mengenang kejadian Bandung lautan api. Monumen tersebut terletak di kawasan
Lapangan Tegallega Bandung. Monumen ini mempunyai ketinggian sekitar 45 meter
dan mempunyai sisi sebanyak 9 bidang.
Sejarah Singkat Bandung Lautan Api
Awal mula kejadian Bandung lautan api adalah kejenuhan
dari masyarakat dan pejuang yang berada di daerah Bandung karena tentara sekutu
seenaknya masuk keluar daerah Bandung sehingga mengusik keamanan dan ketenangan
pemuda dan para pejuang yang sedang berusaha merebut senjata-senjata dari
tentara Jepang. Mengetahui hal tersebut maka tentara sekutu langsung menuntut
para pemuda dan para pejuang untuk menyerahkan semua senjata yang telah
direbutnya dari tentara Jepang. Dari sinilah awal mula terjadi peristiwa
Bandung Lautan Api.
Pada tanggal 21 November 1945 tentara sekutu
memberikan ultimatum untuk mengosongkan kota Bandung bagian utara paling lambat
tanggal 29 November 1945 dengan alasan untuk menjaga keamanan daerah Bandung,
dan hal tersebut membuat para pejuang menjadi geram atas ultimatum tersebut.
Setelah mengeluarkan ultimatum tersebut tentara sekutu membatasi wilayah yang
bukan hak mereka, dan para pejuang Indonesia tidak menuruti hal tersebut sehingga
banyak insiden-insiden antara tentara sekutu dan pejuang Indonesia dan hal ini
merupakan rangkaian pertempuran yang menuju kepada pertempuran yang sangat
besar yaitu yang kita kenal Bandung Lautan Api.
Pada tanggal yang sama tentara sekutu menjatuhkan bom
di kota Bandung tepatnya di daerah Cicadas kemudian pada tanggal 25 November
1945 masyarakat Bandung di landa banjir besar akibat dari meluapnya sungai
Cikapundung dan menelan korban ratusan orang serta merusak tempat tinggal
mereka. Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh pihak sekutu dengan menyerang
warga yang sedang tertimpa musibah tersebut. Pada tanggal 5 Desember 1945
tentara sekutu juga kembali menjatuhkan bom dari pesawat tempur Inggris ke
daerah Lengkong BesarPada tanggal 23 Maret 1946, tentara sekutu kembali
mengeluarkan ultimatum kepada Tentara Republik Indonesia (TRI) untuk
mengosongkan seluruh kota Bandung. pada saat itu pemerintah republik Indonesia
memerintahkan kepada Mr. Amir Sjarifuddin sebagai menteri keamanan untuk
mengosongkan kota Bandung dan setiba disana, Mr. Amir Sjarifuddin langsung
memerintah Tentara Republik Indonesia (TRI) untuk mundur dan mengosongkan kota
Bandung. dalam waktu yang sama juga Tentara Republik Indonesia juga mendapatkan
perintah dari markas TRI yang berada di Jogjakarta untuk tidak meninggalkan
kota Bandung. akhirnya dengan berat hati TRI mematuhi perintah dari Mr. Amir
Sjarifuddin sebagai menteri keamanan pada saat itu.
Perjuangan TRI tidak pernah berhenti sampai disitu
mereka memilih cara lain untuk mengalahkan musuh. Akhirnya pada tanggal 24
maret 1946 digelar musyawarah Majelis Persatuan Perjuangan Priangan (MP3) dan
hasil musyawarah tersebut adalah untuk membumi hanguskan kota Bandung bagian
selatan, yang di umumkan oleh kolonel Abdoel Haris Nasoetion sebagai panglima
Divisis III/Priangan. Selain pengumuman pembumi hangusan kota Bandung, kolonel
Abdoel Haris Nasoetion juga meminta semua rakyat untuk meninggalkan kota
Bandung, dan terjadilah peristiwa Bandung Lautan Api.
Tentara Republik Indonesia (TRI) bersama rakyat
bandung sengaja membakar kota Bandung yang mereka cintai. Bandung yang biasanya
sejuk kini menjadi lautan api yang membumbung tinggi. Saat itu, listrik di kota
Bandung mati dan kejadian ini berdampak buruk bagi warga Bandung.
Pertempuran sengit pun terjadi antara tentara sekutu
dan Tentara Republik Indonesia. Tentara sekutu mendapatkan perlawanan yang
sengit dari tentara Republik Indonesia. Pertempuran sengit itu terjadi di
markas tentara sekutu yaitu di daerah Dayeuh Kolot, Bandung bagian selatan. Di
markas tentara sekutu tersebut terdapat gudang mesiu yaitu gudang persenjataan
tentara sekutu yang dikuasai oleh mereka. Maksud tentara republik Indonesia
adalah ingin menghancurkan gudang persenjataan tentara sekutu tersebut.
Seiring dengan pertempuran tersebut di utus dua pemuda
untuk meledakan gudang tersebut beliau adalah Muhammad Toha dan Muhammad
Ramdan. Kedua pemuda pemberani ini berhasil meledakan gudang tersebut dengan
geranat tangan, akan tetapi pemuda pemberani tersebut ikut terbakar bersama gudang
tersebut.
Sekitar pukul 24.00 WIB semua warga telah meninggalkan
kota termasuk semua pekerja pemerintahan. Akan tetapi, api tetap masih berkobar
membakar semua area sehingga Bandung telah berubah menjadi lautan api. Kejadian
Bandung Lautan Api tersebut diabadikan dalam sebuah lagu perjuangan yang
dikarang oleh Ismail Marzuki yang berjudul Halo-Halo Bandung.
Untuk mengenang dan untuk menghormati peristiwa
tersebut akhirnya didirikanlah sebuah Monumen yang dinamakan Monumen Bandung
Lautan Api. Monumen ini berbentuk kobaran api sebagai gambaran betapa
dahsyatnya peristiwa Bandung Lautan Api ini yang menghanguskan kota Bandung.
Keterangan: Tempat Wisata Sejarah di Bandung.
=========== AYOOO JELAJAH INDONESIA =========
No comments:
Post a Comment