Danau Tasikardi
Banten. Taukah anda bahwa di provinsi
Banten terdapat banyak objek wisata? Mulai dari wisata alam seperti pantai dan
danau hingga wisata religi dan wisata bersejarah. Salah satu yang tidak banyak
orang ketahui adalah objek wisata Danau
Tasikardi.
Pamornya mungkin kalah dengan wisata pantai Anyer, Carita dan Tanjung Lesung yang banyak dikunjungi warga Banten dan luar Banten. Atau dengan pantai di desa Sawarna yang terkenal indah dan sedang banyak dibicarakan di media sosial karena keindahannya tersebut.
Namun lagi-lagi tidak banyak orang tahu bahwa danau Tasikardi bukan hanya tempat wisata alam. Danau Tasikardi juga merupakan tempat wisata sejarah yang disana banyak terdapat peninggalan pada waktu masa kejayaan kerajaan Banten.
Danau Tasikardi
merupakan danau yang terletak di desa Margasana kecamatan Kramatwat kabupaten Serang
provinsi Banten. Asal nama Tasikardi merupakan gabungan dari dua suku kata dari
bahasa Sunda, yaitu Tasik dan Ardi yang artinya Danau Buatan.
Menurut sejarahnya, danau Tasikardi dibuat pada masa pemerintahan Panembahan Maulana Yusuf yang merupakan sultan kedua dari Kesultanan Banten. Konon katanya, dasar dari danau Tasikardi terbuat dari ubin batu bata dan dahulunya merupakan tempat peristirahatan sultan dan keluarganya.
Danau
yang dahulu juga dikenal dengan nama Situ Kardi ini memiliki fungsi ganda pada
masa itu. Selain sebagai penampung air sungai Cibanten yang mengairi
persawahan, danau ini juga berfungsi untuk memenuhi pasokan air keluarga
keraton beserta masyarakat di sekitarnya.
Objek wisata danau
Tasikardi ini merupakan objek rekreasi yang cukup ramai dikunjungi wisatawan
khususnya pada akhir pekan. Air danaunya yang tenang, bergerak mengikuti
hembusan angin dan deretan pepohonan rindang yang tumbuh di sekitar membuat
objek wisata dana Tasikardi ini cocok sebagai sarana rekreasi keluarga maupun
untuk anda yang mencari suasana tenang atau mencari inspirasi.
Nuansa agraris hadir dengan adanya persawahan yang terdapat di sekitar danau Tasikardi. Anda dapat menikmati keindahan danau Tasikardi dengan duduk-duduk dibawah pepohonan rindang atau menggelar tikar dan piknik disana. Saat musim panen tiba, padi yang mulai mengunin menambah daya tarik wisata danau Tasikardi ini.
Nuansa agraris hadir dengan adanya persawahan yang terdapat di sekitar danau Tasikardi. Anda dapat menikmati keindahan danau Tasikardi dengan duduk-duduk dibawah pepohonan rindang atau menggelar tikar dan piknik disana. Saat musim panen tiba, padi yang mulai mengunin menambah daya tarik wisata danau Tasikardi ini.
juga
merupakan rumah bagi ikan-ikan di dalamnya. Bagi anda yang memiliki hobi
memancing dapat menyalurkannya disini. Di kawasan danau Tasikardi terdapat toko
dan kantin yang menyediakan perlengkapan memancing jika anda tidak membawanya.
Jika ingin melakukan camping, di danau Tasikardi juga terdapat camping ground untuk anda yang ingin menyatu dengan alam. Bosan bermain di danau, anda dapat menyewa perahu dan menuju pulau kecil yang dahulunya merupakan tempat rekreasi keluarga kesultanan. Di pulau tersebut banyak terdapat sisa-sisa peninggalan kesultanan Banten.
Jika ingin melakukan camping, di danau Tasikardi juga terdapat camping ground untuk anda yang ingin menyatu dengan alam. Bosan bermain di danau, anda dapat menyewa perahu dan menuju pulau kecil yang dahulunya merupakan tempat rekreasi keluarga kesultanan. Di pulau tersebut banyak terdapat sisa-sisa peninggalan kesultanan Banten.
Untuk mencapai tempat
ini anda dapat menggunakan angkutan umum menuju Kramatwatu dari Kota Serang.
Atau jika menggunakan kendaraan pribadi, anda dapat mengambil arah Cilegon dari
Kota Serang. Biaya masuknya cukup murah sekitar Rp 2.500 jika belum ada
kenaikan.
Sekarang ini danau Tasikardi bersama Masjid Agung Banten, Keraton Surosowan,
Keraton Kaibon, Pasar Lama Serang, Benteng Spelwijk dan Vihara Avalokitesvara
masuk ke dalam situs Banten Lama.
========= AYOOO JELAJAH INDONESIA =======
No comments:
Post a Comment