Friday, 16 December 2016

KARANG ANTU



Pulau Tunda dapat diakses dengan menggunakan perahu nelayan dari Dermaga Karang Antu, dekat Petilasan Kerajaan Banten Lama.  Jika dari Jakarta, harus keluar di pintu tol Cilegon Timur, lalu mengambil arah ke wilayah Keramat Watu, terus ke utara hingga ke tepi laut.



Dermaga Karang Antu, seperti halnya dermaga-dermaga rakyat di negri ini, terlihat kotor dan semrawut.  Perahu-perahu nelayan terangguk-angguk diayun gelombang di perairannya yang keruh kecoklatan. Tak terlihat adanya sisa kejayaan Pelabuhan Banten Lama yang menurut sejarah adalah sebuah pelabuhan besar, andalan Kerajaan Banten Lama (dan Kerajaan Sunda) yang bisa disejajarkan dengan Malaka dan Makassar.  Tome Pires, adalah penjelajah Portugis yang pernah menyebutkan tentang pelabuhan ini pada tahun 1513.   Pada awal abad ke-17 Masehi, Pelabuhan Banten merupakan salah satu pusat perniagaan penting dalam jalur perniagaan antar negara di Asia.


Kesultanan Banten sendiri didirikan oleh Maulana Hasanuddin (1527), kerajaan ini mengalami puncak kejayaan pada saat diperintah oleh anaknya, yaitu Maulana Yusuf.  Kerajaan besar ini kemudian hancur akibat penjajahan VOC, kejayaan Pelabuhan Banten Lama pun turut redup, hingga kondisinya semengenaskan seperti sekarang.  Nyaris hanya tinggal hantu, mungkin itu sebabnya pelabuhan ini sekarang dikenal pelabuhan Karang Antu :

Kalau mau mancing juga asyiiik......ayo jelajah Indonesia



























No comments:

Post a Comment