Desa Sawarna, Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak tak hanya
memiliki hamparan pantai yang indah dan menarik. Ternyata, pantai di ujung
Banten ini juga memiliki banyak goa-goa yang cukup menarik dan memiliki
keunikan.
Berdasarkan data dari pemerintah Desa Sawarna, sedikitnya ada
50 buah goa besar dan kecil yang tersebar di wilayah desa yang memiliki luas
sekira 2500 hektare. Goa-goa itu diantaranya Goa Langir, Lalay, Seribu Candi,
Sarah, Lauk, Romusha, Harta Karun, Cihaseum, Cikadir Cibasengkok dan Goa Saketeng.
Hampir sebagian goa-goa itu, banyak tersebar di sekitar kawasan pantai mulai
dari pantai Pulo Manuk hingga Legon Pari. Selain memiliki panorama alam yang
indah, bentuk karang didalam goa-goa tersebut memiliki keunikan tersendiri.
Maka tak heran, jika kini pantai yang memiliki panjang sekira 15 kilometer itu
menjadi primadona wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Misalnya saja, gua
lalay yang didalamnya terdapat aliran sungai yang jernih serta terdapat batu
karang stalagnit. Selain itu, goa yang memiliki panjang sekira dua kilometer
itu memiliki beberapa goa didalamnya yang diyakini terhubung dengan goa
lainnya. Untuk bisa ketempat itu, pengunjung harus berjalan kaki sekira dua
kilometer menyusuri pantai serta melewati hutan dan pesawahan. Selain goa lalay
terdapat goa seribu candi yang terletak di kawasan pantai Langir. Disebut goa
candi, karena didalam goa yang memiliki panjang sekira 30 meter ini terdapat
bebatuan karang yang menyerupai candi dan patung manusia. Bahkan, ada beberapa
batu karang yang disebut-sebut mirip dengan bentuk kemaluan laki-laki. Konon,
goa tersebut dulunya digunakan sebagai tempat bertapa.
Tak jauh dari Gua Seribu Candi, terdapat Gua Langir dan Gua
Baduy serta goa-goa kecil lainya. Digua tersebut, banyak terdapat stalagnit serta
dihuni oleh binatang malam seperti kelalawar dan binatang melata. Selain bisa
menikmati keindahan goa, para pengunjung juga bisa menikmati pemandangan hutan
dan berbagai jenis binatang seperi monyet ekor panjang serta lutung. Maklum
saja, kawasan tersebut masuk ke dalam kawasan hutan Perhutani sehingga banyak
terdapat binatang di wilayah tersebut.
“Memang, diantara yang lain Pantai Goa Langir paling banyak
terdapat goanya,” kata Yoga pemandu kami hari itu.
Kata dia, hasil dari pendataanya bersama dari Universitas
Gajah Mada (UGM) gua yang terdapat di Desa Sawarna sebanyak 50 goa terdiri dari
goa besar dan kecil. Bahkan, diantaranya terdapat goa peninggalan sejarah
penjajahan jaman Jepang yang disebut goa Romusha yang terdapat di Bukit Sanggo.
Konon, dulunya goa bekas penambangan batu bara itu dipakai untuk menyiksa para
romusha oleh tentara Jepang. Hal ini, dikuatkan dengan adanya beberapa bekas
roli atau gerobang pengangkut hasil tambang di dalam goa.
“Memang, ada ditemukan beberapa alat tambang seperti bak roli
dan rel Kereta Api didalam goa tersebut,” kata Lili.
Ia melanjutkan, beberapa meter dari Goa Romusha, terdapat Goa
Harta Karun yang konon didalamnya terdapat peninggalan harta jaman dahulu.
Banyak para peneliti serta wisatawan yang sudah masuk ke dalam goa tersebut
untuk membuktikan cerita tersebut. Namun, terang dia, tidak ada satupun yang
bisa menemukan harta itu. Sayangnya kata dia, akses jalan menuju kawasan
tersebut sangat parah hanya bisa dilintasi oleh pejalan kaki. Sehingga, jarang
wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut.
“Masih banyak goa-goa lain yang juga memiliki keunikan dan
daya tarik, namun belum sempat kita data dan telusuri,” papar Yoga.
========== AYO JELAJAH INDONESIA ===========
No comments:
Post a Comment