Friday, 16 December 2016

DOKUMENTASI MASJID BANTEN LAMA dan SEKITAR






Masjid Agung Banten adalah salah satu masjid tertua di Indonesia yang penuh dengan nilai sejarah. Setiap harinya masjid ini ramai dikunjungi para peziarah yang datang tidak hanya dari Banten dan Jawa Barat, tetapi juga dari berbagai daerah di Pulau Jawa. Masjid ini dikenali dari bentuk menaranya yang sangat mirip dengan bentuk sebuah bangunan mercusuar.
Masjid ini dibangun pertama kali oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama dari Kesultanan Banten. Ia adalah putra pertama dari Sunan Gunung Jati.






Keraton Surosowan adalah sebuah keraton di Banten. Keraton ini dibangun sekitar tahun 1522-1526 pada masa pemerintahan Maulana Hasanuddin, yang kemudian dikenal sebagai pendiri dari Kesultanan Banten.




Keraton Kaibon ini dihancurkan oleh pemerintah belanda pada tahun 1832, bersamaan dengan keraton Surosowan. Asal muasal penghancuran keraton, adalah ketika Du Puy, utusan Gubernur Jenderal Daen Dels meminta kepada Sultan Syafiudin untuk meneruskan proyek pembangunan jalan dari Anyer sampai Panarukan, juga pelabuhan armada Belanda di Teluk Lada (di Labuhan). Namun, Syafiuddin dengan tegas menolak. Dia bahkan memancung kepala Du Puy dan menyerahkannya kembali kepada Daen Dels yang kemudian marah besar dan menghancurkan Keraton Kaibon.



Lokasi Benteng Speelwijk berada di daerah Banten Lama, Serang, Banten. Lokasinya tepat di seberang Vihara Avalokitesvara, hanya dipisahkan oleh sebuah sungai yang hampir mati karena begitu dangkalnya. Anda akan melihat sisi Benteng Speelwijk ini saat menuju ke Vihara. 






MUSEUM SITUS KEPURBAKALAAN BANTEN LAMA Banten Lama merupakan bekas pusat kota Kerajaan Banten. Situs ini terletak di pantai utara Jawa bagian Barat. Di Kawasan Situs Banten Lama didirikan museum situs diberi nama Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama yang diresmikan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 15 Juli 1985, yang pada waktu itu dijabat oleh Prof. Dr. Harjati Soebadio. Museum ini berdiri di atas tanah seluas 10.000 m2 dengan luas bangunan 778 m2. 




Danau tasikardi terletak sekitar 10 km dari pusat kota Serang. Ada dua rute yang dapat anda lalui menuju Tasikardi. Rute pertama melalui Jl. Banten Lama, melewati Pelabuhan Karang Antu, Benteng Speelwijk dan Vihara Avalokitesvara. Rute kedua dari kota Serang anda mengambil arah menuju kota Cilegon. Di kota kecamatan Kramatwatu anda dapat mengambil arah ke utara (belok kanan) menuju danau Tasikardi. Untuk anda yang senang berpetualang dengan menggunakan sepeda, dapat mengikuti Jalur Pipa Gas (JPG) dari Kota Serang sampai ke Kecamatan Kramatwatu. 

Danau Tasikardi terletak di Desa Margasana, Kecamatan Kramatwatu,
Kabupaten Serang.



 Kondisi bangunan masjid yang aslinya dibangun dengan arsitektur China bernuansa lokal ini memang sangat mengenaskan. Sebagaimana terlihat dalam foto, hanya inilah sisa reruntuhan yang ada. Namun situs ini merupakan salah satu bukti akulturasi antara kaum pendatang dengan penduduk lokal.















































































No comments:

Post a Comment