Thursday, 22 December 2016

MONUMEN PKI MADIUN



 Suasana mencekam dan menakutkan menyelimuti seluruh warga kota Madiun dan sekitarnya tahun 1948 lalu. Disana-sini terjadi penculikan serta pembantaian. Beberapa pejabat, perwira TNI, pimpinan partai, alim ulama, tokoh masyarakat dan warga yang dianggap musuh dibunuh dengan kejam. Sebuah gerakan yang terkenal dengan sebutan G30S/PKI menjadi dalang keresahan pada saat itu.


Salah satu dari sekian banyak tempat tragedi tersebut yang cukup terkenal adalah desa Kresek. Karena juga merupakan basis pelarian salah satu gembong gerakan tersebut, Muso. Yang kemudian tertangkap/terbunuh bersama seluruh pendukungnya di desa tersebut juga oleh serangan gabungan TNI dari Divisi Siliwangi, Divisi-II (Semarang-Surakarta), Divisi-I (Jawa timur), pasukan Mobile Brigade Besar (MBB) Jawa Timur serta dibantu oleh warga dan tokoh-tokoh masyarakat sekitar.
 


Di desa Kresek tersebut banyak prajurit TNI dan pamong desa yang gugur dalam pertempuran melawan PKI maupun karena dibantai PKI. Kolonel Marhadi adalah prajurit TNI berpangkat tertinggi yang gugur dalam pertempuran desa Kresek, namanya lalu diabadikan menjadi salah satu nama jalan di kota madiun dan didirikan pula patungnya di alun alun kota Madiun sebagai bentuk penghormatan. Dan untuk mengenang para korban keganasan PKI di desa Kresek tersebut, maka dibangunlah sebuah monumen yang menjadi saksi sejarah.
 









 




 


Menurut warga setempat, area monumen kresek dahulu adalah bekas rumah warga yang dijadikan PKI sebagai ajang pembantaian, warga sekitar dikurung di dalam rumah tersebut lalu rumah tersebut tersebut dibakar bersama warga yang ada di dalamnya. Di sebelah utara monumen kresek terdapat monumen kecil yang terbuat dari batu kali/sungai yang mengukir nama-nama prajurit TNI dan para pamong desa yang dibantai oleh PKI.
Lokasi yang terletak sekitar 15 km kearah timur dari kota Madiun tersebut mempunyai luas 2 hektar. Terdapat fasilitas wisata di tempat ini, antara lain, pendopo tempat istirahat, taman tanaman langka, deretan kedai/warung makanan dan areal parkir yang luas. Pengunjung hanya perlu menyiapkan uang Rp.2000,- untuk parkir (mobil/motor). Suhu udara terbilang panas, maka tidak perlu menyiapkan atribut baju khusus.


            JANGAN BIARKAN MEREKA BANGKIT KEMBALI

AYO.....JELAJAH INDONESIA




No comments:

Post a Comment