Zaman ringgit dan dolar membuat
manusia hidup sebagai ular, Zaman perebutan kursi dan pangkat menggoyangkan
iman dan tekad, Zaman aksi dan korupsi merusakkan budi pekerti, maka di zaman
yang begini semerawutnya mari kita menggali seruan Allah ‘Robbil Izatti’ agar
kita sebagai hamba Allah kembali berbakti.
Terima
kasihku atas ulahmu, aku jadi membaca Kitabku dan terjemahannya, aku jadi
melihat orang-orang yang berjuang murni di jalan Nya, dan orang – orang munafik
yang berlindung di KETIAK nya.
Aku
sangat berterima kasih atas ulahmu, kami jadi bersatu, perbedaan yang ada pada
kami selama ini, berbaur menjadi satu demi membela “Kitab” Mu.
Melihat
pemberitaan di media, aku mencoba untuk biasa saja, kadang tertawa atau nyengir
sendiri melihat pemutar balikkan fakta, tapi betapa terperanjatnya aku saat anakku
bertanya, .......Pa, kok masalah yag sama di beberapa TIVI berbeda, yang ini
bilang ini, yang ini bilang itu, matiin aja pa....
Mengusik
fikiranku, bagaimana jika dia hanya melihat satu TIVI dan TIVI itu dia anggap
benar, ini sangat berbahaya, apakah salah kalau lantas dia bercerita dengan
temannya, atau bahkan membentuk satu komunitas yang membenci karena
mempercayai, atau menyukai karena sependapat dengan alur fikir mereka.
“Hayu,.......kita
buat media TIVI, Radio, Koran-koran, majalah, bukan sebagai tandingan tapi “
Jalan Kebenaran”
Karawaci, 15 Desember 2016
No comments:
Post a Comment