Tuesday, 20 March 2018

TEBING GODZILLA TANGGERANG


Pulang dari Tangerang sehabis medical chek up, iseng buka google, dan seperti biasa yang dicarai adalah tempat tempat yang sangat enak untuk di upload, tempat yang dilihat adalah daerah cisoka, beberapa bulan yang lalu juga pernah kesini yang diliat adalah danau biru, dan sekarang melalui jalur yang sama ada tebing koja Godzilla. Sayangnya kurang lengkap pergi kesini karena hanya berdua saja dengan istri, biasanya selalu membawa anak anak kami tersayang, berarti ada kunjungan berikutnya kesini….
Seperti biasa kami naik kendaraan sendiri dan bermodalkan Google Maps untuk menuju ‘target operasi’. Berbahagialah kita tinggal di era sekarang di mana hampir semua tempat sudah tercatat di Google Maps. Jadi tinggal search, lalu muncullah rutenya, tinggal diikuti.

Lokasinya tidak terlalu sulit untuk dicari, dari google maps sudah sangat jelas, tidak perlu turun dari mobil untuk bertanya. Bayar tiket masuk Rp 3.000 per orang. Yang menarik tiket masuk dan mengelola tempat ini adalah warga yang merupakan pemilik tanah. Ya, tempat ini awalnya dimiliki Bapak Sarifudin, dengan total luas sekitar 2 hektar. Lalu sekarang sudah dipecah menjadi 5 (ke anak-anaknya). Merekalah yang mengelola tempat ini. Belum ada keterlibatan Pemda. Fasilitas turis juga belum ada. Bahkan kalau mau ke toilet hanya bisa menumpang di rumah warga.
Kami beruntung saat mulai berselfie ria, ada penduduk setempat yang mengarahkan kami untuk bergaya dan dia bersedia untuk memfoto selam kami berada disana, dan dia bercerita asal muasal tempat ini jadi mulai ramai dikunjungi orang, saat di tanya kenama dinamakan Godzilla dia bercerita  “Itu cuma sebutan dari anak-anak yang datang ke sini aja

Paling fotogenik memang di situ. Rangkaian menara atau tebing batu kapur itu bentuknya unik dan bagian bawahnya terdapat genangan air berwarna hijau gelap, sementara di bagian belakangnya tampak tebing-tebing batu lainnya dan juga persawahan, juga ladang. 

Tebing Koja ini bukan terbentuk secara alami, tapi juga bukan sengaja dibuat untuk wisata. Menurut ceritanya, dulunya nggak ada tebing, melainkan hanya lahan kapur yang rata. Tapi karena selama 6 tahun dilakukan penggalian/penambangan pasir secara manual menggunakan cangkul (bukan dengan mesin) di area itu, lama-lama tergeruslah tanah tersebut hingga sedalam 5-10 meter. Dan tersisalah tebing-tebing batu yang bentuknya tak beraturan, yang tak digali atau dikeruk lagi karena pasirnya sudah habis. Siapa sangka sisa penggalian tersebut membentuk formasi cantik.
Awalnya anak-anak kampung sekitar berfoto-foto di situ dan diunggah ke Facebook. Kemudian ada warga dari salah satu perumahan di dekat situ yang melihat unggahan di Facebook dan mencoba mencari lokasinya. Walaupun sempat sulit mencarinya, tapi akhirnya ketemu juga. Mulailah diunggah lagi di Facebook dan juga Instagram oleh mereka, bahkan mereka memakainya sebagai lokasi foto prewedding. Jadilah tambah viral lokasi ini sejak kurang lebih 6 bulan lalu.

Di tempat ini memang kita nggak bisa berkegiatan apa pun selain berfoto. Genangan air yang terbentuk di satu sisi dekat pintu masuk juga nggak bisa dijadikan tempat bermain. Begitu masuk ke area, biasanya wisatawan mengeksplor bagian atas tebing dulu untuk melihat pemandangan ke bawah tebing dan berfoto di sudut-sudut tertentu.
Puas di bagian atas barulah turun untuk mengeksplor bagian bawah di mana ada genangan air, sawah, ladang genjer, juga aneka formasi bebatuan kapur. Ada juga satu pondokan didirikan di sini untuk sekadar sebagai tempat berteduh. Ya, saat siang hari memang panas sekali di sini. Hampir nggak ada tempat berteduh.
kalau hanya sekadar menyusuri jalan setapak di atas tebing nggak butuh usaha dan nggak jauh. Nggak pake hiking lah. Untuk turun ke bawah juga nggak susah karena sudah dibuatkan undak-undakan. Tapi karena tanahnya berjenis kapur yang gembur, terkadang agak licin juga. Jadi dianjurkan ke sini jangan mengenakan sendal atau sepatu. Dan tetap harus berhati-hati.
Saat kumandang azan ashar terdengar kami disarankan untuk beristirahat dulu jangan berada di sekitar sana, karna kalua kita kesana tepat sholat asar, ada beberapa kejadian pengunjung yang kesurupan.

=======  AYOO  JELAJAH  INDONESIA  ========


  


No comments:

Post a Comment