Pulang dari Tangerang sehabis medical chek
up, iseng buka google, dan seperti biasa yang dicarai adalah tempat tempat yang
sangat enak untuk di upload, tempat yang dilihat adalah daerah cisoka, beberapa
bulan yang lalu juga pernah kesini yang diliat adalah danau biru, dan sekarang
melalui jalur yang sama ada tebing koja Godzilla. Sayangnya kurang lengkap
pergi kesini karena hanya berdua saja dengan istri, biasanya selalu membawa
anak anak kami tersayang, berarti ada kunjungan berikutnya kesini….
Seperti biasa kami naik kendaraan sendiri dan
bermodalkan Google Maps untuk menuju ‘target operasi’. Berbahagialah kita
tinggal di era sekarang di mana hampir semua tempat sudah tercatat di Google
Maps. Jadi tinggal search,
lalu muncullah rutenya, tinggal diikuti.
Lokasinya
tidak terlalu sulit untuk dicari, dari google maps sudah sangat jelas, tidak
perlu turun dari mobil untuk bertanya. Bayar tiket masuk Rp 3.000 per orang.
Yang menarik tiket masuk dan mengelola tempat ini adalah warga yang merupakan
pemilik tanah. Ya, tempat ini awalnya dimiliki Bapak Sarifudin, dengan total
luas sekitar 2 hektar. Lalu sekarang sudah dipecah menjadi 5 (ke anak-anaknya).
Merekalah yang mengelola tempat ini. Belum ada keterlibatan Pemda. Fasilitas
turis juga belum ada. Bahkan kalau mau ke toilet hanya bisa menumpang di rumah
warga.
Kami beruntung saat mulai berselfie ria, ada
penduduk setempat yang mengarahkan kami untuk bergaya dan dia bersedia untuk
memfoto selam kami berada disana, dan dia bercerita asal muasal tempat ini jadi
mulai ramai dikunjungi orang, saat di tanya kenama dinamakan Godzilla dia
bercerita “Itu cuma sebutan dari
anak-anak yang datang ke sini aja
Paling
fotogenik memang di situ. Rangkaian menara atau tebing batu kapur itu bentuknya
unik dan bagian bawahnya terdapat genangan air berwarna hijau gelap, sementara
di bagian belakangnya tampak tebing-tebing batu lainnya dan juga persawahan,
juga ladang.
Tebing
Koja ini bukan terbentuk secara alami, tapi juga bukan sengaja dibuat untuk
wisata. Menurut ceritanya, dulunya nggak ada tebing, melainkan hanya lahan
kapur yang rata. Tapi karena selama 6 tahun dilakukan penggalian/penambangan
pasir secara manual menggunakan cangkul (bukan dengan mesin) di area itu,
lama-lama tergeruslah tanah tersebut hingga sedalam 5-10 meter. Dan tersisalah
tebing-tebing batu yang bentuknya tak beraturan, yang tak digali atau dikeruk
lagi karena pasirnya sudah habis. Siapa sangka sisa penggalian tersebut
membentuk formasi cantik.
Awalnya anak-anak kampung sekitar
berfoto-foto di situ dan diunggah ke Facebook. Kemudian ada warga dari salah
satu perumahan di dekat situ yang melihat unggahan di Facebook dan mencoba
mencari lokasinya. Walaupun sempat sulit mencarinya, tapi akhirnya ketemu juga.
Mulailah diunggah lagi di Facebook dan juga Instagram oleh mereka, bahkan
mereka memakainya sebagai lokasi foto prewedding. Jadilah tambah viral lokasi
ini sejak kurang lebih 6 bulan lalu.
Di tempat
ini memang kita nggak bisa berkegiatan apa pun selain berfoto. Genangan air
yang terbentuk di satu sisi dekat pintu masuk juga nggak bisa dijadikan tempat
bermain. Begitu masuk ke area, biasanya wisatawan mengeksplor bagian atas
tebing dulu untuk melihat pemandangan ke bawah tebing dan berfoto di
sudut-sudut tertentu.
Puas di
bagian atas barulah turun untuk mengeksplor bagian bawah di mana ada genangan
air, sawah, ladang genjer, juga aneka formasi bebatuan kapur. Ada juga satu
pondokan didirikan di sini untuk sekadar sebagai tempat berteduh. Ya, saat
siang hari memang panas sekali di sini. Hampir nggak ada tempat berteduh.
kalau
hanya sekadar menyusuri jalan setapak di atas tebing nggak butuh usaha dan
nggak jauh. Nggak pake
hiking lah. Untuk turun ke bawah juga nggak susah karena sudah
dibuatkan undak-undakan. Tapi karena tanahnya berjenis kapur yang gembur,
terkadang agak licin juga. Jadi dianjurkan ke sini jangan mengenakan sendal atau
sepatu. Dan tetap harus berhati-hati.
Saat
kumandang azan ashar terdengar kami disarankan untuk beristirahat dulu jangan
berada di sekitar sana, karna kalua kita kesana tepat sholat asar, ada beberapa
kejadian pengunjung yang kesurupan.
======= AYOO JELAJAH
INDONESIA ========
No comments:
Post a Comment