Monday, 19 March 2018

PAGODA TOMOHON


Terlepas dari Kepercayaan agama, kami kesini hanya ingin berfoto ria, karena saat bertanya di pintu masuk apakah kami boleh masuk dan foto – foto, kami diijinkan dengan catatan menjaga ketertiban dan kesopanan serta mengikuti aturan yang berlaku di lokasi itu, kami melihat dari kejauhan, bangunan menjulang dengan arsitektur khas China bagai menyihir mata. Pagoda setinggi 9 lantai membawa imajinasi ke film-film Sun Go Kong, kisah legenda kera sakti dari China.
Vihara Ekayana yang terletak di Tomohon, Sulawesi Utara, tersebut memang mudah ditemukan. Cukup ikuti saja pagoda yang menjulang tersebut. Masuk ke dalam vihara, patung-patung Budha tampak berderet menyambut Anda. Setiap patung memiliki makna dan filosofi tertentu.
Uniknya, Anda dapat menemukan patung Budha yang India. Patung Bodhidharma tersebut mengambarkan Buddha dengan jenggot yang sebenarnya khas India, bukan China. Setelah bertemu dengan deretan patung Budha, Anda akan menemukan Pagoda Ekayana yang dipakai untuk tempat bersembahyang.
Beranjak dari pagoda, Anda bisa masuk ke dalam Istana Kwam Im. Jangan lupa untuk melepaskan sepatu Anda. Kidung-kidung pujian melantun dari dalam tempat ibadah tersebut. Anda boleh saja masuk, namun ingatlah untuk tetap menjaga sopan santun.
Di sini, Anda bisa melakukan ramalan kuno Ciam Si. Ciam Si merupakan ramalan yang berdasarkan syair-syair kuno China. Beberapa batang bambu seperti sumpit lebar diletakkan dalam wadah bambu bulat. Masing-masing batang bambu berisikan nomor.
Wadah bambu kemudian dikocok hingga mengeluarkan satu batang bambu. Dari nomor yang tertera di batang bambu, tinggal mencocokannya dengan kotak yang berada di sisi kiri dinding. Nah, di kotak tersebut kertas berisikan ramalan. Ramalan tertera dalam kanji-kanji khas tulisan China. Tetapi tenang saja, ada terjemahan dalam Bahasa Indonesia.
Ritual melakukan Ciam Si sebenarnya tak sesederhana itu. Sebelum mengocok, seseorang harus memanjatkan doa permohonan terlebih dahulu kepada Dewi Kwam Im. Baru kemudian dua keping kayu untuk mendapatkan izin dari Dewi.
Mau yang lebih sederhana? Berjalanlah terus ke belakang vihara. Anda akan berkenalan dengan kodok yang membawa koin, simbol dari keberuntungan. Di depan patung kodok raksasa terdapat kolam air. Di tengah kolam tersebut terdapat lonceng.
Menariknya, pengunjung dipersilahkan melempar koin ke lonceng. Jika lonceng terkena koin, konon doanya akan terkabul. Terdengar mudah? Nyatanya, terdapat replika koin China, koin kuno yang memiliki lubang di tengah, menghalangi lonceng ini. Koin replica raksasa tersebut berputar-putar mengelilingi lonceng. Sementara lonceng berada di tengah-tengah lubang koin.
Sebelum melempar koin, pilih dulu posisi melempar. Di tepi kolam terdapat 5 bagian, yaitu “Bahagia”, “Harta”, “Panjang Umur”, “Kedudukan atau Pangkat”, dan “Keberuntungan”. Nah, berdirilah sesuai permohonan yang Anda inginkan, lalu lempar koin ke arah lonceng.
Vihara Ekayana memang begitu unik. Sebagai tempat beribadah, tempat ini menawarkan kunjungan menarik bagi wisatawan. Tak heran, jika di hari-hari libur, wisatawan maupun umat memadati tempat ini. Mereka seakan ditarik pesona pagoda yang menyapa dari kejauhan.
Sahabat saya yudhi dan istrinya lagi action, momennya sangat bagus saya ambil, ini salah satu perjalanan kami saat acara Pertemuan Mantan Pengurus Aktivis Pramuka tahun 2017 di Manado.

========= AYOO JELAJAH INDONESIA ========








No comments:

Post a Comment