Tuesday 7 March 2017

MAKAM ISLAM GARISUL

Tak akan bisa dihabiskan dalam waktu satu hari untuk mengunjungi situs-situs bersejarah saat liburan di Bogor. Ada begitu banyak peninggalan sejarah yang tersebar di wilayah Bogor Raya (Kota dan Kabupaten). Selain itu, beberapa di antaranya berada di lokasi yang tak gampang dijangkau. Tempatnya terpencil, harus jalan kaki untuk mencapainya karena tak ada kendaraan yang bisa digunakan berhubung lokasinya berada di lereng gunung. Namun demikian, tak akan menyesal dan akan sangat bermanfaat bila acara berwisata di Bogor diisi kegiatan-kegiatan bernas yang salah satunya adalah mengunjungi tempat bersejarah.
Salah satu lokasi yang disarankan untuk dikunjungi adalah area pemakaman raja-raja Islam di Kampung Garisul, Desa Kalongsawah yang masuk wilayah Jasinga. Berjarak sekitar 32 km dari arah Kota Bogor. Lokasinya sekitar 500 meter dari jalan raya. Untuk sampai di kompleks pemakaman raja-raja Islam abad ke-19 M ini, kita harus berjalan kaki dan sebagian jalan setapak yang disusuri berada persis di tepi Sungai Cidurian. Bagi yang suka wisata alam, menyusuri pinggiran sungai tentu sangat menyenangkan. Bahkan kalau mau, kita bisa turun ke sungai untuk bermain air.
Menengok arti Garisul yang merupakan nama kampung tempat kompleks makam ini berada, Garisul merupakan sebuah kata dari bahasa Sunda yang bermakna tanah yang tidak rata. Ada pula yang menyatakan bahwa Garisul merupakan singkatan dari garis batas penyusulan. Bila melihat kontur tanah yang tidak rata alias turun naik dan makam tersebut berada di atas area yang lebih tinggi, tak aneh bila kampung itu dinamakan Garisul.
Di area pemakaman seluas kurang lebih 5000 M2, makam raja-raja Islam berada di puncak bukit di bawah cungkup. Ada sembilan makam yang berada di tempat tersebut. Di situ terdapat makam Syeh Arifudin Mandiri Langlangbuana Jagat, Syeh Mangkubumi, Syeh Daud bin Maulana Mansur Cikadueun, Syeh Ishak bin Abdullah, dan makam seorang putri raja Kediri. Di sekeliling makam utama itu terdapat makam para syuhada penyebar agama Islam pada masa itu. Kalau dilihat bentuk nisannya yang terbuat dari batu cadas dan terdapat tulisan Arab gundul, situs Garisul ini dipengaruhi gaya Banten Lama. Bentuk dari nisan yang ada ternyata juga mempunyai arti. Nisan berbentuk gada menandakan yang disemayamkan adalah laki-laki, sedangkan yang pipih untuk perempuan. Batu nisan yang diperuntukkan para raja lebih besar dibandingkan nisan-nisan yang berada di sekelilingnya.
Di hari biasa, tidak banyak pengunjung di kompleks pemakaman kuno itu. Paling juru kunci makam yang ada di situ karena memang tugasnya merawat dan membersihkan makam. Berbeda sekali bila bulan Maulud, kompleks makam ini penuh pengunjung sampai-sampai sebagian pengunjung tak bisa masuk ke dalam makam utama yang bercungkup. Sekarang Anda tinggal atur jadwal saja kapan mau berkunjung ke makam raja-raja Islam yang ada di Garisul itu.
Alahmdulilah saya beberapa kali lewat disini tapi baru satu berkesempatan mampir di sini.


 ==============   AYOOOO   JELAJAH   INDONESIA  ===========


1 comment:

  1. assalamualaikum. adalagi kompleks makam di area jasinga yang lainnya,seperti situs di gunung kulantung tepatnya dideket desa babakan jasinga,juru peliharanya bernama ujang ansori

    ReplyDelete