Rangkasbitung adalah sebuah kecamatan
di Kabupaten Lebak, Provinsi
Banten, Indonesia. Kantor Kecamatan Rangkasbitung terletak di Jalan
Sunan Kalijaga, sekitar 1 km dari terminal kota menuju arah Jakarta
atau Bogor.
Rangkasbitung juga merupakan ibu kota dari Kabupaten Lebak.
Rangkasbitung merupakan kota kecamatan yang sudah
ada semenjak zaman penjajahan Belanda, pada masa itu
Rangkasbitung menjadi kota satelit yang cukup maju. Tata letak kota
menganut pada sistem kerajaan, di mana alun-alun,
masjid
dan pendopo
menjadi pusat kota.
Sejarah Rangkasbitung ada dalam beberapa
literatur internasional, hal ini dikarenakan seorang asisten residen bernama Eduard Douwes Dekker menulis sebuah buku
berjudul Max Havelaar. saat menerbitkan Max Havelaar ia
menggunakan nama samaran Multatuli. Nama ini berasal dari bahasa
Latin dan berarti "'Aku sudah menderita cukup banyak'" atau
"'Aku sudah banyak menderita'". Di sini, kata "aku" merujuk
pada Eduard Douwes Dekker sendiri atau rakyat yang terjajah. Nama Multatuli
pun menjadi sebuah jalan protokoler dekat alun-alun.
Sayangnya saat ini rumah multatuli yang
seharusnya menjadi cagar budaya yang dijaga, tidak diperhatikan oleh pemerintah
setempat.
Berdasarkan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2006,
Kecamatan Rangkasbitung dimekarkan pula untuk membentuk Kecamatan Kalang Anyar.
No comments:
Post a Comment