Objek wisata alam Rawa Danau di Serang, Banten bisa menjadi
tujuan petualangan di akhir minggu. Bayangkan, ini adalah rawa tapi airnya air
tawar. Tak heran rawa sejenis ini dikategorikan langka di dunia.
Berangkat dari rasa penasaran saat undangan kawinan temen, aku
akhirnya memutuskan mencari lokasi Cagar Alam Rawa Danau. Sebelumnya beberapa teman, sempat beberapa kali yang sudah kemari
dan menceritakan pemandangan disini.
Berbekal informasi minim dari blog maupun website wisata Banten
ditambah sedikit modal nekat tanpa berbekal GPS, berangkatlah kami menuju
kawasan Cinangka, Anyer sebagai salah satu jalan alternatif ke sana. Dari
kawasan Anyer, daerah Cinangka berada di sebelah kiri jalan, atau jika dari
arah Pantai Carita sekitar beberapa puluh kilometer di sebelah kanan jalan.
Begitu masuk daerah Cinangka, pemandangan perkebunan juga
pesawahan siap memanjakan mata pengunjung yang melewatinya. Kondisi jalanan
yang cukup baik juga mendukung perjalanan siang hari itu walaupun rutenya sedikit
menanjak dan berliku. Tak lama kami tiba di Pasar Padarincang.
Berdasarkan petunjuk dari salah seorang teman, dari sana kami
menuju sebuah jembatan besar di mana nantinya ada semacam gapura yang
menunjukkan kawasan Rawa Danau. Sampai akhirnya kami menemukan jalan itu, Desa
Citasuk namanya. Sayang, kondisi jalan memasuki desa ini cukup memprihatinkan.
Sekitar 15 menit menyusuri jalanan desa, kami sampai di ujung
jalan dekat pematang sawah. Pemandangan hamparan sawah, buruh-burung
berterbangan juga para ibu-ibu tani yang hendak pulang ke rumah juga jadi
hiburan tersendiri. Di sana jalanan tak lagi bersahabat. Seorang ibu tani malah
mengatakan bahwa jalanan 'ledok' (bahasa Sunda) yang artinya becek berlumpur.
Dari pemukiman warga kami menyusuri hutan. Dari informasi ibu
petani saat hendak melewati pematang sawah, memang disebutkan kalau hendak ke
Rawa Danau harus menggunakan perahu yang dapat disewa ke warga sekitar.
Berhubung keterbatasan waktu akhirnya kami hanya melihat-lihat lokasi saja.
Pepohonan menjulang juga ilalang-ilalang tinggi sempat
membuat pikiran kami membayangkan sesuatu yang dapat dikatakan sedikit
menyeramkan. Rawa Danau ini memang merupakan cagar alam yang dilindungi oleh
Pemerintah Kota Serang. Dari informasi yang saya dapatkan, katanya kawasan ini
merupakan salah satu ekosistem rawa tropis yang mulai langka di dunia.
Lebih dari pada itu, Rawa Danau ini juga mempunyai peranan
penting sebagai sumber air bagi masyarakat sekitarnya. Air sungai yang berwarna
kecoklatan karena mulai memasuki musim penghujan membuat kami tak berselera
untuk kembali ke desa dan mencari perahu.
Awalnya sebuah daun berukuran cukup lebar menjadi penutup
kepala setidaknya sebagai penghalang dari siraman air hujan yang makin deras.
Tapi angin juga tak bersahabat, ia bertiup kencang dan membuat pakaian kami
basah sekujur badan.
Setelah hujan mereda, kami melanjutkan perjalanan, sudah
terlanjur basah jadi sayang sekali jika perjalanan ini dihentikan. Semakin
menyusuri sungai, ilalang-ilalang ini semakin tidak karuan, semakin tinggi dan
sedikit menakutkan.
Beberapa kali saya hampir menginjak kepiting, lalu pikiran
saya melayang pada aneka binatang lainnya kalajengking, ular dan lain
sebagainya. Yang seru, saat kami berjalan banyak monyet-monyet bergelantungan
di pepohonan. Jumlahnya mungkin lebih dari 10 ekor.
Sempat beberapa kali ragu memilih jalan menuju perkampungan,
beberapa kali atau bahkan sering kali kaki kami tergelincir saat berjalan di
atas kondisi tanah sehabis hujan. Oleh karena itu akhirnya saya melepas sepatu
di tengah perjalanan sejak turun hujan. Saking ingin segera pulang, kaki saya
yang sakit pun saya abaikan.
Akhirnya kami sampai dipemukiman warga dan tadinya hendak
langsung melewati sawah tanpa membersihkan kaki dan tangan yang kotor karena
lumpur, tapi rasanya risih sekali walaupun kelak melewati sawah akan kotor
lagi. Di sana ada sebuah sumur, yang tentu mengharuskan kami menimba jika ingin
menggunakan airnya.
Hal ini nekat dilakukan karena pemandangan dari atas, sangat
indah, sehingga tergiur untuk melihat kebalikannya.
============ AYOOO JELAJAH INDONESIA =======
No comments:
Post a Comment