Kabupaten
Gresik adalah
sebuah kabupaten di Provinsi Jawa
Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Gresik. Kabupaten Gresik memiliki luas
1.191,25 km². Wilayah Kabupaten Gresik juga mencakup Pulau
Bawean, yang berada 150 km lepaspantai Laut
Jawa. Kabupaten Gresik berbatasan dengan Kota
Surabaya dan Selat
Madura di sebelah
timur, Kabupaten Lamongan di sebelah
barat, Laut
Jawa di sebelah
utara, serta Kabupaten Sidoarjo dan Mojokerto di
sebelah selatan. Gresik dikenal sebagai kota tempat berdirinya pabrik semen
pertama dan perusahaan semen terbesar di Indonesia, yaitu Semen
Gresik. Bersama dengan Sidoarjo, Gresik merupakan salah satu penyangga utama Kota
Surabaya, dan termasuk dalam kawasan Gerbangkertosusila.
Lokasi
Kabupaten Gresik terletak di sebelah barat laut Kota Surabaya, ibu kota
Provinsi Jawa Timur. Pusat pemerintahan Kabupaten Gresik yaitu Kecamatan
Gresik berada
20 km sebelah utara Kota Surabaya. Kabupaten Gresik terbagi dalam 18kecamatan dan terdiri
dari 330 desa dan
26 kelurahan. Secara geografis, wilayah Kabupaten Gresik
terletak antara 112° sampai 113° Bujur Timur dan 7° sampai 8° Lintang Selatan
dan merupakan dataran rendah dengan ketinggian 2 sampai 12 meter di atas
permukaan air laut, kecuali Kecamatan Panceng yang mempunyai ketinggian 25
meter di atas permukaan laut. Sebagian wilayah Kabupaten Gresik merupakan
daerah pesisir pantai, yaitu memanjang mulai dari Kecamatan Kebomas, Gresik,
Manyar, Bungah, Sidayu, Ujungpangkah dan Panceng serta Kecamatan Sangkapura dan
Tambak yang lokasinya berada di Pulau Bawean. Jenis tanah di wilayah Kabupaten
Gresik sebagian besar merupakan tanah kapur yang relatif tandus.
Sejak abad ke-11, Gresik menjadi
pusat perdagangan dan kota bandar yang dikunjungi oleh banyak bangsa seperti, Cina,Arab, Champa, dan Gujarat. Gresik juga sebagai pintu masuk Islam pertama di Jawa, yang antara lain
ditandai dengan adanya makam-makam Islam kuno dari Syekh Maulana Malik Ibrahim dan Fatimah binti Maimun[3]. Gresik sudah menjadi salah satu pelabuhan utama
dan kota dagang yang cukup penting sejak abad ke-14, serta menjadi tempat persinggahan
kapal-kapal dari Maluku menuju Sumatera dan daratan Asia (termasuk India dan Persia). Hal ini
berlanjut hingga era VOC.
Tahun 1411 penguasa Gresik, seorang kelahiran Guangzhou, mengirim utusan ke kaisar Tiongkok.
Pada abad ke-15, Gresik menjadi pelabuhan dagang internasional yang besar.
Dalam Suma Oriental-nya, Tomé Pires menyebutnya
sebagai "permata pulau Jawa di antara pelabuhan dagang".
Pada era VOC,
Afdeeling Gresik terdiri dari Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, dan Kabupaten Sedayu. Kota Gresik sendiri berada pada jalur
utama jalan pos Daendels. Perkembangan Surabaya yang
cukup pesat memaksa dihapuskannya Kabupaten Gresik dan bergabung dengan
Kabupaten Surabaya pada tahun 1934.
Pada awal Kemerdekaan Indonesia, Gresik hanyalah sebuah kawedanan di
bawah Kabupaten Surabaya. Didirikannya Pabrik Semen Gresik pada tahun 1953 merupakan titik awal industrialisasi
di Gresik. Pada tahun 1974,
status Kabupaten Surabaya dihapus dan sebagai penggantinya adalah Kabupaten
Gresik, dengan bupati pertama H. Soeflan.
Kawasan permukiman pun semakin melebar, dan bahkan pusat pemerintahan
dipindahkan ke Kawasan Bunder.
Menurut literatur sejarah yang diterbitkan dari situs resmi
pemerintah kabupaten gresik (http://gresikkab.go.id/profil/sejarah),
bahwa Gresik sudah dikenal sejak abad ke-11 ketika tumbuh menjadi pusat
perdagangan tidak saja antar pulau, tetapi sudah meluas keberbagai negara.
Sebagai kota Bandar, gresik banyak dikunjungi pedagang Cina, Arab, Gujarat,
Kalkuta, Siam, Bengali, Campa dan lain-lain. Gresik mulai tampil menonjol dalam
peraturan sejarah sejak berkembangnya agama islam di tanah jawa. Pembawa dan
penyebar agama islam tersebut tidak lain adalah Syech Maulana Malik Ibrahim
yang bersama-sama Fatimah Binti Maimun masuk ke Gresik pada awal abad ke-11.
Sejak lahir dan berkembangnya kota Gresik selain berawal dari
masuknya agama islam yang kemudian menyebar ke seluruh pulau jawa, tidak terlepas
dari nama Nyai Ageng Pinatih, dari janda kaya raya yang juga seorang
syahbandar, inilah nantinya akan kita temukan nama seseorang yang kemudian
menjadi tonggak sejarah berdirinya kota gresik. Dia adalah seorang bayi asal
Blambangan (Kanbupaten Banyuwangi) yang dibuang ke laut oleh orang tuanya, dan
ditemukan oleh para pelaut, anak buah Nyai Ageng Pinatih yang kemudian diberi
nama Jaka Samudra. Setelah perjaka bergelar raden paku yang kemudian menjadi
penguasa pemerintah yang berpusat di Giri Kedaton, dari tempat inilah dia
kemudian dikenal dengan panggilan Sunan Giri.
Jikalau Syeh Maulana Malik Ibrahim pada zamannya dianggap
sebagai para penguasa, tiang para raja dan menteri, maka sunan giri disamping
kedudukannya sebagai seorang sunan atau wali (Penyebar Agama Islam) juga
dianggap sebagai Sultan / Prabu (Penguasa Pemerintahan). Sunan Giri dikenal
menjadi salah satu tokoh wali songo, juga dikenal dengan nama prabu Satmoto
atau Sultan Ainul Yaqin.Tahun di mana dia dinobatkan sebagai pengusaha
pemerintahan (1487 M) akhirnya dijadikan sebagai hari lahirnya kota Gresik. Dia
memerintah gresik selama 30 tahun dan dilanjutkan oleh keturunanya sampai
kurang lebih 200 tahun
Menjabat sebagai bupati yang pertama adalah Kyai Ngabehi
Tumenggung Poesponegoro pada tahun 1617 saka, yang jasadnya dimakamkan di
komplek makam Poesponegoro di jalan pahlawan gresik, satu komplek dengan makam
Syech Maulana Malik Ibrahim.
Kota Gresik terkenal sebagai kota wali, hal ini ditandai dengan
penggalian sejarah yang berkenaan dengan peranan dan keberadaan para wali yang
makamnya berada di Kabupaten Gresik yaitu, Sunan Giri dan Syekh Maulana Malik
Ibrahim. Di samping itu, Kota Gresik juga bisa disebut dengan Kota Santri,
karena keberadaan pondok-pondok pesantren dan sekolah yang bernuansa Islami,
yaitu Madrasah Ibtida’iyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah
(MA) hingga Perguruan Tinggi yang cukup banyak di kota ini. Hasil Kerajinan
yang bernuansa Islam juga dihasilkan oleh masyarakat Kota Gresik, misalnya
kopyah, sarung, mukenah, sorban dan lain-lain.
Semula kabupaten ini bernama Kabupaten Surabaya (masuk wilayah
administrasi Surabaya). Memasuki dilaksanakannya PP Nomor 38 Tahun 1974.
Seluruh kegiatan pemerintahan mulai berangsur-angsur dipindahkan ke gresik dan
namanya kemudian berganti dengan Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik dengan
pusat kegiatan di Kota Gresik.
Kabupaten Gresik yang merupakan subwilayah pengembangan bagian
(SWPB) tidak terlepas dari kegiatan subwilayah pengembangan Gerbang Kertasusila
(Gresik, Bangkalan, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan). Termasuk salah satu bagian
dari 9 subwilayah pengembangan jawa timur yang kegiatannya diarahkan pada
sektor pertanian, industri, perdagangan, maritim, pendidikan, dan industri
wisata.
Dengan ditetapkannya Gresik sebagai bagian salah satu wilayah
pengembangan Gerbang-kertosusila dan juga sabagai wilayah industri, maka kota
gresik menjadi lebih terkenal dan termashur, tidak saja di persada nusantara
tetapi juga ke seluruh dunia yang ditandai dengan munculnya industri multi modern
yang patut dibanggakan bangsa Indonesia
================ AYOOOO JELAJAH INDONESIA ================
No comments:
Post a Comment