Melepas penat usai
bekerja selama satu minggu penuh tentunya menjadi saat yang ditunggu-tunggu
bagi orang seperti saya, yang satu minggu penuh bekerja di Propinsi Banten,
Bandar Lampung dan Kalimantan Barat, bagi siapa saja yang berencana untuk
mengisi liburan akhir pekan dengan menikmati nuansa alam yang menantang, maka
Kabupaten Bogor bisa menjadi alternatif.
Kabupaten Bogor
hingga kini masih menjadi salah satu destinasi yang tak akan habis dijelajahi,
mengingat kawasan yang berada di selatan Ibu Kota Jakarta itu memiliki banyak
sekali tempat wisata alam. Salah satunya adalah Situs Garunggang.
Situs Garunggang
sendiri merupakan kawasan bentang alam yang tersembunyi di antara hutan di
kawasan Sentul, Bogor. Kawasan ini, memiliki keunikan berupa situs batu kapur
berlapis yang terbentuk jutaan tahun lalu. Lapisan-lapisan batu kapur ini
terbentuk menyerupai labirin atau celah-celah selebar orang dewasa.
Akhir-akhir ini,
kawasan tersebut menjadi populer setelah pengunjung mengunggah foto dan
informasinya di sosial media (sosmed).
Menurut keterangan
warga sekitar, nama Garunggang diambil dari bahasa Sunda "Garung"
yang berarti semak belukar. Konon, Garunggang dulunya memang berupa tumpukan
tanah bebatuan yang ditutupi oleh semak belukar liar. Setelah menyadari akan
potensi dan manfaat kawasan tersebut, masyarakat bergotong-royong untuk
membersihkan semak-semak dan menyulapnya menjadi kawasan wisata alam yang
menarik.
Camping
Ground, Mountain Bike
dan Off Road
Kawasan ini juga
kerap menjadi lokasi untuk berkemah atau 'camping' pada setiap akhir pekan.
Pengunjung biasanya menghabiskan waktu sehari dua malam untuk berkemah dan
kegiatan alam lainnya.
Selain itu,
kawasan yang masuk dalam pemerintahan desa Tajur ini juga menjadi tempat
singgah para off rider atau pehobi motor trail dan sepeda
gunung atau mountain bike. Di sekitar lokasi juga terdapat warung yang
menjual aneka makanan dan minuman ringan hingga toilet umum.
Pesona Goa
Garunggang
Salah satu yang
juga menjadikan kawasan ini menarik adalah sebuah goa yang berada dalam satu
kawasan bernama Goa Garunggang. Goa ini memiliki keindahan di antara
lorong-lorong hingga stalaktit (batangan kapur yang terdapat pada
langit-langit gua dengan ujung meruncing ke bawah) dan stalagmit (susunan
batu kapur berbentuk kerucut berdiri tegak di lantai gua) yang
menarik. Warga yang merupakan pengelola, telah menyediakan anak tangga untuk
memasuki goa yang masih dihuni oleh kawanan kelelawar.
Di dalam goa juga
terdapat aliran sungai dari dalam tanah. Untuk masuk ke dalam goa, tentunya
pengunjung disarankan menggunakan pengaman dan penerangan berupa helm, cover
(baju khusus caving), sepatu boot atau sandal gunung juga senter.
Aliran sungai
bawah tanah dan tetesan air dari atap goa menambah kesan tersendiri bagi siapa
saja yang masuk ke dalamnya. Disarankan bagi pengunjung untuk tidak menyentuh stalaktit
dan stalagmit di dalam goa, apa lagi mengambilnya, karena proses
pembentukannya memakan waktu yang sangat lama.
Ekowisata
Selain sebagai
tempat wisata, Situs Garunggang juga dilestarikan guna menjaga keseimbangan
alam. Berangkat dari kesadaran lingkungan, upaya untuk menjaga kelestarian oleh
swadaya masyarakat dalam hal ini diwakilkan oleh penjaga situs, seorang tetua
bernama Pak Ajum atau biasa dikenal dengan Abah Ajum. Beliau yang selama ini
dipercaya oleh warga untuk merawat dan menjaga kawasan tersebut agar bisa
dinikmati siapa saja dalam jangka panjang.
Kebersihan dan
penghijauan menjadi fokus utama kakek 75 tahun yang sudah sejak 2007 tahun lalu
telah membuka dan merawat kawasan tersebut. Para pengunjung diharapkan tidak
melakukan hal-hal yang dapat merusak alam saat berkunjung.
"Abah Ajum
sempat berbicara dengan kami namun menggunakan bahasa sunda, kami tidak
mengerti apa yang disampaikan oleh beliau, kami hanya senyum dan bersalaman
dengan beliau”.
Selain menjaga
situs, Abah Ajum juga menanam beberapa jenis tanaman heterogen seperti pohon
mahoni, beringin, akasia, sengon, jati juga tanaman pangan seperti ketela
pohon, pisang, kluwek dan beberapa jenis tanaman obat.
Rute
Menuju Lokasi
Untuk mencapai
lokasi situs memang membutuhkan perjuangan yang tidak gampang. Rute yang paling
mudah dilalui adalah dengan melewati jalur Bogor menuju kawasan wisata
"The Jungle Land" sebelum menuju Goa kami terlebih dahulu ke mampir
dan menikmati keindahan dan kesejukan curug Handeuluem Leuwi Asih.
Dari curug
Handeuluem Leuwi Asih kami berjalan kaki menuju Goa, kami menggunakan guide
(pemandu wisata) warga lokal yang bernama Ismail, dengan tarif sukarela.
Disarankan memang untuk memakai jasa pemandu wisata mengingat rute untuk menuju
lokasi situs masih minim penunjuk arah dan melewati medan yang cukup menguras
tenaga.
Sepanjang
perjalanan kami menemukan pemandangan yang sangat Indah, beberapa tempat kami
selfie dulu.
Sebenarnya ada dua
jalur yang bisa ditempuh, yakni dengan berjalan kaki dari pintu masuk atau
dengan sepeda motor. Akan tetapi tidak disarankan menggunakan sepeda motor
apabila hujan, dikarenakan medan akan licin dan berlumpur sehingga sulit untuk
dilalui.
Pemandangan
perbukitan Sentul Bogor yang eksotis akan menyapa pengunjung dalam perjalanan
menuju situs. Lahan persawahan, perkebunan milik warga hingga hutan pinus
menenami setiap langkah.
Karena medannya
berupa bukit yang terdiri dari tanjakan dan turunan, maka disarankan bagi
pengunjung untuk menggunakan alas kaki yang sesuai untuk tracking.
Perjalanan dari pintu masuk menuju situs bisa ditempuh sekitar satu hingga dua
jam jalan kaki atau 30 menit menggunakan sepeda motor.
========= AYOOOO JELAJAH INDONESIA =======
No comments:
Post a Comment