Kota Sintang di Kalimantan Barat menawarkan
wisata sejarah dan alam, namun belum banyak dikenal wisatawan. Padahal di sini
ada Istana Kesultanan Sintang dan Bukit Batu Kelam yang asal-usulnya misterius.
2 lokasi utama wisatawan di Sintang yakni kawasan
bukit bernama Batu Kelam dan istana Kesultanan Sintang. Menurut legenda warga
setempat, bukit batu berwarna hitam pekat itu dibawa oleh seorang bujang kelam
yang tidak pakai celana.
Putri Dara Juanti yang terkenal dalam sejarah
kerajaan sintang yang membawa perhubungan dengan tanah jawa. Dalam sejarahnya
Dara Juanti berlayar ke tanah Jawa untuk membebaskan saudaranya Demong Nutup
(di jawa dikenal dengan nama Adipati Sumintang) yang ditawan oleh salah satu
kerajaan di Jawa. Singkat cerita, di pelabuhan tuban Dara Juanti di hadang oleh
prajurit kerajaan dan merupakan pertemuan pertama dengan seorang Patih dari
Majapahit yaitu Patih Logender. Dari pertemuan itulah yang membuat hubungan
keduanya semakin dekat, dan kemudian Patih Logender pergi ke Kerajaan Sintang
untuk melamar Dara Juanti.
Pada masa pemerintahan Sultan Nata, banyak
terjadi kemajuan di Kesultanan Sintang. Pada masa ini, mulai dibangun masjid
pertama kali yang letaknya di ibu kota kesultanan, meski hanya dengan kapasitas
50 orang. Pada masa ini pula, wilayah kekuasaan Sintang meluas hingga ke daerah
Ketungau Hilir dan Ketungau Hulu, hingga ke daerah perbatasan Serawak,
Kalimantan Tengah, dan Melawi. Di samping mengalami kemajuan secara fisik, ada
sejumlah keputusan penting terkait dengan Kesultanan Sintang yang ditetapkan
dalam sebuah rapat, yaitu:
1. Ditetapkannya Sintang sebagai Kesultanan Islam2. Pemimpin Kesultanan Sintang bergelar Sultan
3. Disusunnya Undang-undang Kesultanan yang terdiri dari 32 pasal
4. Didirikannya masjid sebagai tempat ibadah
5. Dibangunnnya istana kesultanan
Kesultanan Sintang merupakan satu-satunya
kesultanan di Kabupaten Sintang yang masih eksis hingga akhirnya “bubar” pada
tanggal 1 April 1960 M. Sejak tahun 1966, Sintang merupakan Daerah Tingkat II
(Kabupaten) di Provinsi Kalimantan Barat. Ibu kotanya adalah Sintang. Setelah
Reformasi Sri Sultan Kusuma Negara V bergelar Pengeran Ratu Sri Negara
Raden Ichsani Perdana Tsafiudin,putra dari Panembahan Raden Abdulbahri
Danu Perdana dikukuhkan sebagai Sultan Kraton Al Mukaramah Sintang.
Patung Burung Garuda ini dipersembahkan oleh
Patih Logender pada saat melamar Putri Dara Juanti. Patung Burung Garuda ini
dijadikan lambang Kerajaan Sintang pada masa Pemerintahan Pangeran Ratu Achmad
Qamaruddin, tahun 1807 M.
======= AYOOO JELAJAH INDONESIA ======
No comments:
Post a Comment