Sejak tidak bertugas di Jawa
Barat, ternyata banyak sekali kemajuan daerah wisata untuk daerah Purwakarta,
salah satunya bukit Panenjoan di Kampung Cinangka Desa Sindang Panon Kecamatan
Bojong Purwakarta.
Menuju lokasi saya sarankan
untuk yang luar daerah ngak usah pake waze, karena saya nyasar menggunakan itu,
paling enak bertanya kepada penduduk, karena seperti yang kami sekeluarga
alami, nyasar dan terpaksa nginap di sari ater. Pemandangan alam yang sangat
indah cocok bagi para pengguna media
sosial untuk mengabadikan momen untuk diunggah dan di bagikan ke temen temen
pencinta selfie.
Bukit Panenjoan kurang lebih berjarak sekitar 17 km dari pusat kota Purwakarta. Menuju bukit Panenjoan dapat diakses dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Wisatawan bisa memulai perjalanan mereka dari Purwakarta mengambil arah menuju Wanayasa, di daerah Pondok Salam, mereka harus berbelok ke arah kanan memasuki Gapura Indung Rahayu yang terletak di pintu masuk Desa Salem. Selain itu akses lain juga bisa ditempuh dengan jalur Bojong Sawit maupun daerah Wanayasa.
Bukit Panenjoan kurang lebih berjarak sekitar 17 km dari pusat kota Purwakarta. Menuju bukit Panenjoan dapat diakses dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Wisatawan bisa memulai perjalanan mereka dari Purwakarta mengambil arah menuju Wanayasa, di daerah Pondok Salam, mereka harus berbelok ke arah kanan memasuki Gapura Indung Rahayu yang terletak di pintu masuk Desa Salem. Selain itu akses lain juga bisa ditempuh dengan jalur Bojong Sawit maupun daerah Wanayasa.
Mata para pengunjung akan
dimanjakan oleh pemandangan hamparan perkebunan teh di sepanjang perjalanan.
keindahan alam akan terus tersaji hingga para pengunjung tiba di lokasi Bukit
Panenjoan.
Dengan
leluasa, pengunjung bisa ber-swafoto dengan latar belakang perkebunan, gunung,
hingga danau Juanda Jatiluhur yang terhampar di bagian barat Kabupaten
Purwakarta.
Selain itu, dibangunnya jembatan bambu di atas perbukitan di areal wisata itu semakin membuat Bukit Panenjoan merupakan tempat sempurna menggambarkan daerah pedesaan Purwakarta notabene merupakan daerah yang masih merawat budaya kesundaannya. Itu tampak jelas dengan berdirinya saung-saung khas Sunda sebagai tempat beristirahat juga obyek untuk berfoto.
Selain itu, dibangunnya jembatan bambu di atas perbukitan di areal wisata itu semakin membuat Bukit Panenjoan merupakan tempat sempurna menggambarkan daerah pedesaan Purwakarta notabene merupakan daerah yang masih merawat budaya kesundaannya. Itu tampak jelas dengan berdirinya saung-saung khas Sunda sebagai tempat beristirahat juga obyek untuk berfoto.
Destinasi
yang saat ini tengah ramai diperbincangkan di berbagai media sosial itu, buka
setiap hari mulai pukul 09.00 Wib sampai pukul 17.00 Wib.
"Panenjoan itu kan tempat untuk ‘nenjo’ atau melihat sekeliling, warga disini menamakannya begitu karena dari sini dapat terlihat Gunung Sangga Buana dan Danau Jatiluhur. Bahkan, kompleks kantor Setda Purwakarta pun terlihat dari sini.
"Panenjoan itu kan tempat untuk ‘nenjo’ atau melihat sekeliling, warga disini menamakannya begitu karena dari sini dapat terlihat Gunung Sangga Buana dan Danau Jatiluhur. Bahkan, kompleks kantor Setda Purwakarta pun terlihat dari sini.
Memasuki area Panenjoan pengunjung akan diharuskan membayar tiket sebesar Rp 5.000, biaya parkir motor sebesar Rp 2.000, sementara untuk parkir kendaraan roda empat dipungut biaya sebesar Rp 5.000 lagi. Destinasi wisata yang terbilang baru ini dikelola oleh warga setempat bekerja sama dengan PT Karti Wana Raya sejak Tahun 2016.
Bukit Panenjoan sendiri dulunya hanya areal perbukitan, setelah ditanami dan dijadikan kawasan hijau kemudian menjadi daerah yang banyak dikunjungi warga.
================= AYOOOO JELAJAH INDONESIA===============
No comments:
Post a Comment